Kraksaan, mwcnukraksaan.or.idPengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kraksaan menggelar acara Lailatul Ijtima pada Rabu (29/5/2024) malam. Acara yang diadakan di Kantor MWCNU Kraksaan ini diisi dengan kajian Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah karya Hadratusyaikh KH M Hasyim Asy’ari. Kajian kitab ini dipandu oleh Wakil Rais MWCNU Kraksaan, Ustadz Mahrus Ali, yang menjelaskan bahwa tujuan KH M Hasyim Asy’ari menulis kitab tersebut adalah untuk memberikan pemahaman tentang tradisi Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Pada bagian mukaddimah kitab, Ustadz Mahrus menguraikan tentang sunah dan bid’ah, menekankan pentingnya mengikuti sunah Rasulullah SAW dan sunah Khulafaur Rasyidin. “Sebagaimana pesan Rasulullah, setelah beliau wafat akan ada banyak perbedaan, maka ikutilah sunahku dan sunah Khulafaur Rasyidin,” terang Ustadz Mahrus. Ia juga menjelaskan bahwa bid’ah terbagi menjadi lima kategori: wajib, haram, sunah, makruh, dan mubah. Contoh bid’ah wajib adalah belajar ilmu nahwu dan tajwid. Bid’ah haram mencakup paham jabariyah, qadariyah, dan mujassimah. Bid’ah sunah seperti membangun pesantren, madrasah, dan TPQ. Bid’ah makruh misalnya menghias masjid secara berlebihan, dan bid’ah mubah seperti berdzikir menggunakan tasbih. Ketua MWCNU Kraksaan, H Mohammad Sahudi, menyatakan bahwa kegiatan Lailatul Ijtima merupakan acara rutin yang diikuti oleh seluruh pengurus MWCNU dan Ranting NU. “Pelaksanaan selanjutnya dilakukan secara rutin setiap bulan pada tanggal 15,” ungkapnya. Acara ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman keagamaan dan mempererat silaturahmi antar pengurus dan anggota NU di Kraksaan. Kontributor: Alfin Maulana Haz Post navigation Lailatul Ijtima’ Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kraksaan: Merajut Kebersamaan dan Review Program Strategis PRNU Kraksaan Wetan Lestarikan Dakwah NU dengan Kegiatan Rutin Rabu Pon