Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan menyelenggarakan istighotsah dan doa bersama untuk memperingati dua momen penting, yakni Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU). Acara ini digelar pada Rabu (15/1/2025) malam di Aula Kantor PCNU Kota Kraksaan, Jalan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan.

Mengusung tema “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat”, kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pengurus PCNU, lembaga, dan badan otonom (banom) NU seperti GP Ansor, IPNU, IPPNU, Fatayat NU, Muslimat NU, serta MWCNU se-Kota Kraksaan. Para peserta mengenakan seragam khas masing-masing organisasi.

Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan, H. Achmad Muzammil, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Harlah ke-102 NU yang mengacu pada keputusan Muktamar NU di Makassar. Keputusan tersebut menetapkan bahwa Harlah NU dihitung berdasarkan kalender hijriah, yaitu pada tanggal 16 Rajab setiap tahunnya.

“Perlu diketahui, untuk pelaksanaan Harlah NU sendiri didasarkan pada hitungan kalender hijriah yang setiap tahunnya jatuh pada tanggal 16 bulan Rajab. Ini adalah momen penting bagi kita untuk bersyukur dan merefleksikan perjalanan organisasi ini,” ujar H. Muzammil.

Ia menegaskan bahwa Harlah ke-102 NU menjadi momentum bagi seluruh warga Nahdliyin untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri terkait pelaksanaan roda organisasi dan capaian yang telah diraih.

“Ini adalah waktu yang tepat untuk merenung sejenak, mengevaluasi apa yang telah dilakukan, dan memperbaiki apa yang masih kurang agar NU terus bergerak maju,” tambahnya.

Selain itu, H. Muzammil memberikan instruksi kepada MWCNU di sepanjang jalur Pantura untuk memasang banner ucapan selamat atas Harlah dan mendukung Rapat Kerja PWNU Jawa Timur yang akan digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid pada 24-25 Januari 2025. “Tolong pastikan banner terpasang rapi sebagai bentuk dukungan kita terhadap peringatan ini,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rais Syuriah PCNU Kota Kraksaan, KH Abd Wasik Hannan, menyampaikan makna mendalam dari bulan Rajab sebagai bulan kelahiran NU menurut kalender hijriah.

“Pemilihan bulan Rajab oleh para pendiri NU memiliki makna yang sangat dalam. Selain momentum Isra Mi’raj, bulan ini juga menjadi penguatan ideologi Aswaja dan akidah Nahdliyin,” ungkapnya.

Ia berharap momen Harlah ke-102 NU yang bertepatan dengan Isra Mi’raj dapat menjadi sarana untuk memperkuat iman dan ideologi warga Nahdliyin.

“Semoga ini menjadi momentum kebangkitan akidah kita. Mari kita jadikan Harlah ini sebagai sarana meningkatkan rasa cinta terhadap perjuangan NU dan Nabi Muhammad SAW,” tuturnya dengan penuh harapan.

Penulis: Alfin Maulana Haz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *